1. Ranggawarsita
- Zaman: Abad 19 (keraton Surakarta).
- Karya: Serat Kalatidha, Serat Sabdajati, Serat Wirid Hidayat Jati.
- Ciri: Memadukan sastra Jawa klasik, filsafat, dan ajaran mistik.
2. Mangkunegara IV
- Zaman: Abad 19.
- Karya: Serat Wedhatama, Serat Wulangreh.
- Ciri: Menggunakan tembang macapat dengan istilah Jawa alus dan filsafat kejawen.
3. Pramoedya Ananta Toer
- Zaman: Modern.
- Karya: Tetralogi Buru, Gadis Pantai.
- Ciri: Kadang menyisipkan dialog atau idiom Jawa dalam narasi realis.
4. Umar Kayam
- Zaman: 1970–1990-an.
- Karya: Para Priyayi, Sri Sumarah.
- Ciri: Latar Jawa pedesaan dan priyayi, istilah Jawa halus dan sehari-hari.
5. Linus Suryadi AG
- Karya: Pengakuan Pariyem.
- Ciri: Monolog naratif penuh kosakata Jawa ngoko dan krama.
6. YB Mangunwijaya
- Karya: Burung-burung Manyar, Rara Mendut.
- Ciri: Latar Jawa dengan dialog beraroma lokal.
7. Sindhunata
- Karya: Anak Bajang Menggiring Angin, Putri Cina.
- Ciri: Menyisipkan pepatah, peribahasa, dan idiom Jawa ke dalam narasi puitis.
8. Ahmad Tohari
- Karya: Ronggeng Dukuh Paruk.
- Ciri: Bahasa Indonesia bercampur istilah Banyumasan/Jawa.
9. Sapardi Djoko Damono
- Karya: Hujan Bulan Juni, Trilogi Soekram.
- Ciri: Kadang menyelipkan kosakata dan peribahasa Jawa.
10. Goenawan Mohamad
- Karya: Catatan Pinggir (esai).
- Ciri: Tidak banyak dialog Jawa, tapi sering memasukkan istilah budaya Jawa dalam konteks modern.
11. Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
- Karya: Markesot Bertutur, Slilit Sang Kiai.
- Ciri: Menggabungkan istilah Jawa ngoko dan krama dengan humor dan filsafat.
12. Butet Kartaredjasa
- Genre: Monolog, esai satir.
- Ciri: Bahasa Indonesia bercampur slang Jawa Yogyakarta.
13. Sapto Raharjo (esai budaya)
- Karya: Tulisan musik dan budaya yang penuh istilah Jawa.
14. Kuntowijoyo
- Karya: Mantra Pejinak Ular, Pasar.
- Ciri: Banyak idiom Jawa dalam prosa dan cerpennya.
15. Joko Pinurbo
- Karya: Puisi-puisi yang kadang menyelipkan istilah Jawa, meski halus.
Khilma anis
Tidak ada komentar: